Advertising adalah salah
satu strategi perusahaan dalam mengembangkan produknya dimana unsur kreatif
sangat penting untuk men-deliver pesannya Keberhasilan advertising adalah
menciptakan attention untuk meningkatkan awareness dan membuat konsumen untuk
mau mencoba produknya sehingga produk yang dijual akan meningkat penjualannya.
Advertisning adalah media periklanan yang betujuan untuk mempromosikan product
atau menawarkan sebuah jasa
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian
dan promosi non-personal tentang gagasan, barang atau jasa, yang dibayar oleh
satu sponsor/pihak tertentu. Dalam perusahaan yang kecil, periklanan ditangani
oleh seseorang dalam departemen pemasaran yang bekerja dengan agen periklanan,
sedangkan di perusahaan yang besar ada departemen periklanan tersendiri dimana
manajer departemen periklanan tersebut bertanggung jawab pada direktur
marketing.
Pengembangan
program periklanan diawali dengan mengidentifikasikan target pasar dan motif
pembeli, kemudian baru membuat 5 keputusan utama dalam program periklanan
dinamakan 5 M :
- Mission (misi) yaitu tujuan
dari periklanan.
- Money (uang) yaitu besarnya
pengeluaran untuk periklanan.
- Message (pesan) yaitu pesan apa
yang akan disampaikan.
- Media (media) yaitu media apa
yang seharusnya digunakan.
- Measurement (pengukuran) yaitu
bagaimana seharusnya hasil periklanan itu dievaluasi.
Tujuan periklanan harus berasal dari target pasar, market positioning dan bauran pemasaran.
Tujuan periklanan dapat dikasifikasikan berdasarkan maksudnya, yaitu:
- Periklanan informatif
(informative advertising) dimaksudkan sebagai tahap pelopor dari kategori
produk untuk membangun permintaan awal. Periklanan informatif yang
mungkin:
- Memberitahu pasar tentang
satu produk baru dan membangun citra (image) perusahaan.
- Menyarankan penggunaan baru
dari satu produk.
- Menginformasikan pasar
tentang perubahan harga, dan sebagainya.
- Periklanan persuasif
(persuasive advertising) dimaksudkan untuk membangun "permintaan
selektif" untuk satu brand tertentu, merupakan sebagian besar yang
digunakan dalam periklanan. Beberapa periklanan persuasif telah bergeser
ke arah periklanan perbandingan (comparison adverting) yang bermaksud
membangun superioritas satu brand melalui perbandingan spesifik dengan
satu atau lebih brand lainnya dalam kelas produk yang sama. Contoh
periklanan persuasif:
- Membangun brand preference
atau mendorong untuk pindah ke brand kita.
- Membujuk pembeli untuk
membeli sekarang.
- Mengubah persepsi pembeli
tentang atribut dari produk.
- Periklanan yang mengingatkan
(reminder advertising) dimaksudkan untuk mengingatkan orang dengan satu
produk yang sudah mature. Satu bentuk periklanan yang berhubungan dengan
ini adalah periklanan penguatan (reinforcement advertising) yang menjamin
pembelian yang sekarang pembeli lakukan adalah pilihan yang tepat. Contoh
periklanan yang mengingatkan:
- Mengingatkan pembeli bahwa
satu produk akan diperlukan di masa mendatang.
- Mengingatkan pembeli tentang
tempat membeli produk tersebut.
- Memelihara ingatan tentang produk tersebut selama musim lesu penjualan.
Empat metode yang biasa digunakan dalam penetapan anggaran periklanan
telah dibahas sebelumnya, dan yang paling disukai adalah metode tujuan dan
tugas (objective-and-task method) karena mensyaratkan pengiklan untuk
mendefinisikan tujuan spesifik dari periklanan dan memperkirakan biaya
untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran
periklanan:
- Tahap dalam Siklus Hidup
Produk : produk baru biasanya memerlukan anggaran yang lebih besar
ketimbang produk yang sudah dikenal brand-nya.
- Pangsa Pasar dan Basis
Konsumen : brand yang pangsa pasarnya tinggi memerlukan anggaran, sebagai
persentase dari penjualan, yang lebih rendah dibanding yang pangsa
pasarnya rendah.
- Persaingan dan Pengelompokkan
: dalam pasar yang banyak pesaingnya dan pengeluaran iklannya tinggi
memerlukan anggaran yang lebih tinggi dibanding yang kurang pesaing dan
kurang beriklan.
- Frekuensi Periklanan :
banyaknya pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan brand.
- Kemampuan Substitusi Produk :
semakin banyak substitusi suatu produk makin besar anggarannya.
- Karakteristik-karakteristik
Pasar : pada beberapa masyarakat tidak terlalu mementingkan berapa banyak
atau frekuensi dari iklan, tetapi lebih mementingkan informasi yang bisa
didapatkan.
Faktor kreativitas dalam beriklan lebih penting daripada biaya untuk
beriklan. Pengiklan melalui 3 tahap untuk mengembangkan strategi yang
kreatif, yaitu penerus pesan (message generation), evaluasi dan pemilihan
pesan (message evaluation and selection), dan pelaksanaan pesan (message
execution).
1. Penerus
Pesan
Secara prinsip pesan produk seharusnya diputuskan sebagai bagian dari pengembangkan konsep produk, yaitu menyatakan keuntungan utama yang ditawarkan brand. Ada 2 cara untuk mendaptkan pertimbangan beriklan :
Dengan cara induksi, yaitu berdiskusi dengan konsumen (sumber utama gagasan), dealer, ahli, dan pesaing.
Dengan cara deduksi, yaitu menggunakan kerangka kerja untuk mendapatkan pesan periklanan.
Secara prinsip pesan produk seharusnya diputuskan sebagai bagian dari pengembangkan konsep produk, yaitu menyatakan keuntungan utama yang ditawarkan brand. Ada 2 cara untuk mendaptkan pertimbangan beriklan :
Dengan cara induksi, yaitu berdiskusi dengan konsumen (sumber utama gagasan), dealer, ahli, dan pesaing.
Dengan cara deduksi, yaitu menggunakan kerangka kerja untuk mendapatkan pesan periklanan.
2. Evaluasi
dan Pemilihan Pesan
Iklan yang baik biasanya berfokus pada satu dalil utama penjualan. Twedt menyarankan bahwa pesan harus disusun atas kemampuan diinginkan (sesuatu yang menarik dari produk), keekslusifan (sesuatu yang berbeda yang tidak dapat ditemukan dalam brand yang lain) dan dapat dipercaya.
Tse, Belk dan Zhou menemukan bahwa pesan iklan di Asia berbeda berdasarkan tingkat perkembangan ekonomi. ideologi politik dan pelatihan dan filosofi bisnis.
Iklan yang baik biasanya berfokus pada satu dalil utama penjualan. Twedt menyarankan bahwa pesan harus disusun atas kemampuan diinginkan (sesuatu yang menarik dari produk), keekslusifan (sesuatu yang berbeda yang tidak dapat ditemukan dalam brand yang lain) dan dapat dipercaya.
Tse, Belk dan Zhou menemukan bahwa pesan iklan di Asia berbeda berdasarkan tingkat perkembangan ekonomi. ideologi politik dan pelatihan dan filosofi bisnis.
3. Pelaksanaan
Pesan
Pengaruh pesan bergantung tidak hanya pada apa yang dikatakannya, tetapi juga bagaimana mengatakan pesan tersebut. Ada 2 maksud pesan, yaitu rational positioning (menggambarkan kegunaan rasional dari poduk dan emotional positioning (menggambarkan hal yang baik menurut perasaan tentang suatu produk).
Pelaksanaan pesan sangat menentukan dalam produk yang sangat mirip, seperti detergent, rokok, dan kopi. Pengiklan juga menyiapkan pernyataan copy strategy yang menggambarkan tujuan, isi, dukungan dan nada dari iklan yang diinginkan. Semua pesan dapat disajikan dalam gaya pelaksanaan yang berbeda:
Pengaruh pesan bergantung tidak hanya pada apa yang dikatakannya, tetapi juga bagaimana mengatakan pesan tersebut. Ada 2 maksud pesan, yaitu rational positioning (menggambarkan kegunaan rasional dari poduk dan emotional positioning (menggambarkan hal yang baik menurut perasaan tentang suatu produk).
Pelaksanaan pesan sangat menentukan dalam produk yang sangat mirip, seperti detergent, rokok, dan kopi. Pengiklan juga menyiapkan pernyataan copy strategy yang menggambarkan tujuan, isi, dukungan dan nada dari iklan yang diinginkan. Semua pesan dapat disajikan dalam gaya pelaksanaan yang berbeda:
- Sepotong kehidupan :
menggambarkan satu atau lebih orang yang menggunakan produk tersebut
dalam kehidupan normal. Contoh : iklan 3 generasi dari Pepsodent.
- Gaya hidup : menekankan bahwa
produk itu cocok dengan satu gaya hidup. Contoh : iklan rokok yang
menggambarkan pria tampan yang perkasa.
- Fantasi : membuat satu
khayalan sekitar produk atau kegunaannya. Contoh : dengan Visa Card kita
dapat berkeliling dunia tanpa membawa uang banyak..
- Mood atau citra : membangun
mood atau citra sekitar produk itu, seperti kecantikan, cinta atau
ketentraman. Contoh : iklan Cathay Pacific.
- Musikal : menggunakan latar
belakang musik atau menggambarkan satu atau lebih orang atau karakter
kartun menyajikan sebuah lagu yang melibatkan produk tersebut.
- Simbol kepribadian :
menggunakan satu karakter (bisa animasi atau riil) yang melambangkan
produk tersebut. Contoh : Marlboro Man, Ronald McDonald.
- Keahlian teknikal :
menggambarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam membuat produk
tersebut. Contoh : iklan Hitachi menyebutkan perusahaan membuat 20,000
produk itu.
- Bukti ilmiah : mrnggambarkan
survey atau bukti ilmiah bahwa brand yang diiklankan lebih baik daripada
lainnya. Contoh : iklan Pocari menyebutkan menjaga keseimbangan cairan
tubuh.
- Bukti kesaksian :
menggambarkan sumber yang ahli, terpandang dan dapat dipercaya yang
mengakui keunggulan produk tersebut.
Kreativitas diperlukan untuk judul (headline). Ada 6 tipe
dasar dari headline:
- berita (news)
- keingintahuan (curiosity)
- naratif (narrative)
- perintah (command)
- 1-2-3 jalan (1-2-3 ways)
- bagaimana-apa-mengapa
(how-what-why)
Elemen-elemen susunan iklan, seperti ukuran, warna dan
ilustrasi juga penting agar penikmat iklan bisa membedakan iklan tersebut dari
iklan lainnya. Menurut penelitian, hal-hal yang paling penting dalam beriklan
menurut urutannya adalah : gambar, headline dan isi/tulisan iklan.
Ada lima langkah yang dilakukan dalam memilih media, yaitu : menetapkan
jangkauan, frekuensi dan pengaruh; memilih diantara tipe-tipe media utama;
memilih wahana media yang spesifik; menetapkan waktu beriklan dalam media
dan menetapkan alokasi media berdasarkan geografi.
- Menetapkan Jangkauan (Reach),
Frekuensi (Frequency) dan Pengaruh (Impact)
Jangkauan adalah banyaknya orang atau rumah tangga yang berbeda yang diekspos melalui jadwal media tertentu paling sedikit sekali dalam satu periode waktu tertentu. Frekuensi adalah berapa kali dalam satu periode waktu tertentu orang atau rumah tangga rata-rata menerima pesan dalam iklan. Pengaruh adalah nilai kualitatif dari satu ekspos iklan melalui satu media yang telah ditetapkan.
Ada trade-off antara jangkauan, frekuensi dan pengaruh. Jika pengiklan ingin meningkatkan frekuensi maka jangkauan otomatis berkurang, dan jika pengiklan ingin meningkatkan pengaruh (artinya menggunakan wahana media yang lebih bergengsi dimana lebih mahal biayanya) maka jangkauan akan berkurang (jangkauan bisa tetap kalau frekuensi dikurangi).
Dalam anggaran yang sudah ditetapkan, pengiklan harus menetapkan kombinasi jangkauan, frekuensi dan pengaruh yang paling efektif. Jangkauan lebih dipentingkan jika meluncurkan produk baru. brand yang terkenal atau brand yang tidak sering dibeli. Frekuensi lebih penting kalau ada pesaing yang kuat, rumitnya cerita iklan, kekakuan konsumen atau siklus pembelian yang sering. Krugman menyatakan bahwa tiga kali eksposure dari iklan sudah cukup: - Eksposure pertama adalah
untuk memberitahu pemirsa ada produk baru yang diluncurkan.
- Eksposure kedua untuk
memberitahu audience apa pesan yang terlewat pada eksposure yang pertama
dan lebih mendorong konsumen untuk mengetahui segala sesuatu tentang
produk tersebut.
- Eksposure ketiga untuk
meyakinkan audience bahwa keputusannya tepat kalau membeli produk itu.
- Memilih diantara Tipe-tipe
Media Utama
Ada enam media utama dalam beriklan:
1.Surat Kabar
2.Televisi
3.DirectMail
4.Radio
5.Majalah
6.Luar ruang
Dalam memilih media yang disebutkan diatas, pengiklan
harus mempertimbangkan beberapa variabel dibawah ini, berurut menurut tingkat
kepentingannya:
- Kebiasaan sasaran audience
dari media yang dipilih.
- Disesuaikan dengan jenis
produk.
- Disesuaikan dengan pesan yang
ingin disampaikan.
- Disesuaikan dengan anggaran
(mempertimbangkan biaya dari masing-masing media).
- Pengiklan harus dapat memutuskan anggaran ke kombinasi media-media yang dipilih. Misalnya anggaran iklan adalah 6 juta dolar, 3 juta dialokasikan untuk televisi, 2 juta untuk majalah wanita dan 1 juta untuk surat kabar.
- Sirkulasi : banyaknya media
yang diterbitkan yang memuat iklan tersebut.
- Audience : banyaknya orang
yang diekspos oleh wahana media.
- Audience yang efektif :
banyaknya orang dengan karakteristik sasaran yang dieskpos oleh wahana
media.
- Audience efektif yang
diekspos oleh iklan : banyaknya orang dengan karakteristik sasaran yang
benar-benar melihat iklan tersebut.
- Kriteria biaya per seribuBeberapa pengiklan menghitung biaya per seribu orang yang dijangkau oleh satu wahan. Misalnya jika iklan satu halaman penuh di KOMPAS berbiaya Rp. 10 juta, sedangkan pembaca KOMPAS diperkirakan 20 juta orang, maka biaya iklan per seribu orang di KOMPAS adalah Rp. 500. Beberapa penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran awal ini:
- Ukuran harus disesuaikan
dengan kualitas audience.
- Nilai eksposure harus
disesuaikan dengan kemungkinan perhatian audience.
- Nilai eksposure harus
disesuaikan dengan kualitas editorial (gengsi dan tingkat kepercayaan)
yang mungkin dimiliki suatu media dibanding yang lainnya.
- Nilai eksposure harus disesuaikan dengan kebijakan penempatan wahana media dan jasa pelayanan tambahan.
Masalah Penjadwalan Makro
Perusahaan punya tiga pilihan dalam waktu beriklan:
Perusahaan punya tiga pilihan dalam waktu beriklan:
- Mengikuti pola penjualan,
banyak beriklan pada periode penjualan tinggi, sedikit beriklab pada
periode penjualan rendah.
- Melawan pola penjualan,
banyak beriklan pada periode penjualan rendah, sedikit beriklab pada
periode penjualan tinggi.
- Konstan selama 1 tahun,
banyaknya iklan sama baik pada saat periode penjualan tinggi maupun pada
periode penjualan rendah.
Ada tiga pernyataan yang berhubungan dengan penjadwalan
makro:
1. Forrester menyatakan bahwa
ada tenggang waktu antara waktu iklan dengan kesadaran konsumen; antara
kesadaran dengan penjualan; dan antara penjualan dengan pengeluaran iklan.
2. Rao dan Miller menyatakan
ada hubungan yang bertenggang waktu antara bagian brand dengan pengeluaran
promosi dan iklan pada basis pasar-demi-pasar.
3. Kuehn mengembangkan model
untuk mengetahui bagaimana iklan harus dijadwalkan untuk produk-produk yang
sering dibeli, produk yang penjualannya tinggi hanya pada satu periode waktu
dan produk pangan berbiaya rendah. Pola jadwal iklan yang tepat tergantung pada
tingkat pembawaan iklan (tingkat dimana efek dari satu pengeluaran iklan
menyusut seiring dengan berlalunya waktu) dan tingkah laku kebiasaan dalam
pilihan brand oleh konsumen (mengindikasikan berapa banyak mempertahankan brand
terjadi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat periklanan). Kuehn berpendapat
bahwa jika tidak ada pembawaan iklan atau kebiasaan pembelian, maka pengiklan
akan menetapkan anggaran periklanan menggunakan metode persentase dari
penjualan.
sumber : http://www.angelfire.com/id/akademika/rkuliah3.html
sumber : http://www.angelfire.com/id/akademika/rkuliah3.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda telah memberikan komentar, karena komentar anda akan membuat sejauh mana blog ini bermanfaat bagi orang banyak :)